Ada Temuan Ketidaksesuaian Penerima PKH BPNT Di Wilayah Ini, Risma Gandeng Mabes Polri Usut Kasus Tersebut

- 27 Juli 2021, 21:11 WIB
Ilustrasi - PKH
Ilustrasi - PKH /Antara/Adeng Bustomi

LAMONGAN TODAY - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan kekecewaan karena temuan ketidaksesuaian penerimaan bantuan Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai (PKH BPNT) yang diperoleh penerima manfaat program itu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

"Memang ada temuan pada masalah bantuan sembako yaitu ada ketidaksesuaian antara yang harus diterima senilai Rp200 ribu dengan barang yang mereka terima. Karena itu, saya bersama tim, termasuk Mabes Polri untuk mendalami ini (kasus itu, red.)," katanya di Pekalongan, Selasa dikutip dari Antara.

Ke depan, kata dia, Kemensos tidak akan menggunakan cara seperti itu lagi (belanja sembako bansos melalui e-warung) agar penerima manfaat dapat memilih belanja sesuai kebutuhan dan belanja di manapun.

Baca Juga: Mendes Minta Cairkan BLT Dana Desa Senilai Rp 300 Ribu Per Bulan, Cek Namamu Di Situs sid.kemendesa.go.id

"Aturannya jelas, memang tidak diperbolehkan pembelian secara paket agar penerima manfaat bisa memilih sesuai kebutuhannya apakah mau membeli telur atau daging, termasuk belanja di manapun dengan alat teknologi yang disiapkan Kemensos," katanya.

Menurut Risma, dengan adanya aturan yang baru yaitu dengan menggunakan alat teknologi tersebut maka warung elektronik akan bersaing harga dengan warung biasa.

"Nantinya, e-warung dengan warung biasa akan bersaing karena para penerima manfaat bisa memilih barang sembako yang lebih murah, di manapun," katanya.

Baca Juga: Info BSU BPJS Ketenagakerjaan Ditransfer ke Rekening Kapan? Sebelum Itu, Pastikan Langkah Ini

Ia mengatakan saat ini Kemensos bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menyiapkan alat teknologi dengan sistem tersebut.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x