Network
LAMONGAN TODAY - Bupati Sleman lewat Keputusan Bupati Nomor: Kep.KDH/A/2021 memperpanjang status tanggap darurat bencana Gunung Merapi yang ketiga kalinya, mulai 5 November 2020, sebab masih tinggi ancaman erupsinya serta masih banyak beberapa pengungsi di barak Purwobinangun.
"Keputusan perpanjangan status tanggap darurat bencana Merapi ini berlaku mulai 1 Februari 2021, selama satu bulan kedepan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmaladewi, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Selasa 2 Februari 2021.
Dia menjelaskan kebijakan Bupati Sleman dalam memeperpanjang status tanggap darurat bencana Merapi tersebut sebab dari pemberitahuan hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta nomor: 48/ 45/ BGV. KE/ 202 1, tanggal 28 Januari 2021 sudah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Merapi sehingga status aktivitasnya masih "Siaga" atau Level III.
Baca Juga: Berfoto Berpose Penuh Kasih dengan Manekin Tentara Nazi, Sowon GFRIEND Minta Maaf
"Dengan kondisi tersebut potensi bahaya berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif luncuran awan panas sejauh lima kilometer," katanya.
Pemerintah Kabupaten Sleman direkomendasikan melakukan mitigasi bencana akibat letusan Merapi yang dapat terjadi kapan saja.
"Situasi saat ini terdapat 145 jiwa pengungsi warga Pedukuhan Turgo, Kelurahan Purwobinangun dan 10 jiwa warga Pedukuhan Ngrangkah, Kelurahan Umbulharjo, Cangkringan di barak pengungsian Plosokerep, Umbulharjo yang harus dipenuhi kebutuhan dasarnya," katanya.
Baca Juga: Krisis Lini Belakang Akibat Badai Cedera, Liverpool Rekrut Ben Davies dari Preston North End
Shavitri mengatakan perpanjangan ketiga status tanggap darurat bencana Merapi di Kabupaten Sleman sejak 1 hingga dengan 28 Februari 2021.
