Mengenal Virus Nipah, Ancaman Pandemi Selanjutnya?

- 27 Januari 2021, 19:53 WIB
Virus Nipah, Ancaman Pandemi Selanjutnya?
Virus Nipah, Ancaman Pandemi Selanjutnya? /Pixabay

LAMONGAN TODAY – Belum selesai dengan pandemi virus Covid-19, para ahli kesehatan dunia khawatirkan virus Nipah jadi ancaman pandemi selanjutnya.

Dilansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Virus Nipah adalah virus zoonosis yang ditularkan oleh hewan ke manusia, orang ke orang, atau melalui makanan yang terkontaminasi.

“Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan seperti babi, yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan,” jelas WHO.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Hebat, Masuk Fase Efusif

Virus Nipah sendiri  memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi yakni 75 persen dan sampai saat ini belum ada pengembangan vaksin untuk virus tersebut.

Virus Nipah pertama kali ditemukan di Malaysia pada tahun 1999 dan menyebabkan wabah respirasi pada babi yang akhirnya menyerang manusia. Menyadur dari laman Litbang Kementerian Pertanian, diketahui bahwa virus Nipah dibawa oleh kelelawar pemakan buah Pteropus sp.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Guru! Moeldoko Siap Fasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Menjadi P3K

Virus Nipah juga telah ditemukan di beberapa negara lain di Asia, seperti Bangladesh dan India pada tahun 2001, dugaan tersebut dikemukakan setelah ditemukannya virus Nipah dari urin dan saliva kelelawar Pteropus yang ada di negara tersebut.

Menurut WHO, Virus Nipah memiliki periode inkubasi selama 4 sampai 14 hari. Namun terdapat juga laporan bahwa adanya proses inkubasi yang mencapai 45 hari.

WHO juga menjelaskan gejala-gejala awal yang terjadi apabila terinfeksi virus Nipah adalah batuk, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan muntah.

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x