BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Gempa dan Tsunami, Berikut Penjelasannya

- 18 Januari 2021, 15:25 WIB
IlustrasiBMKG Keluarkan Peringatan Potensi Gempa dan Tsunami, Berikut Penjelasannya
IlustrasiBMKG Keluarkan Peringatan Potensi Gempa dan Tsunami, Berikut Penjelasannya /Pixabay/KELLEPICS

"Mengingat dalam beberapa hari/minggu ke depan masih berpotensi terjadi gempa-gempa susulan, kami imbau masyarakat di daerah terdampak agar menjauhi atau tidak tinggal di bangunan yang rentan atau sudah retak/miring akibat gempa sebelumnya, juga apabila kebetulan masyarakat yang berada di wilayah pantai merasakan guncangan gempa lagi, agar segera menjauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi, tidak perlu menunggu peringatan dini," tegasnya.

Hal ini untuk mengantisipasi potensi tsunami seperti yang terjadi di Palu pada 2018, dimana kejadian tsunami sangat cepat hanya dua hingga tiga menit setelah gempa terjadi.

Ia juga mengingatkan masyarakat disekitar pantai untuk segera menyiapkan jalur evakuasi dan membuat tempat evakuasi sementara di tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Voice Note Ariel Noah ke Agnez Mo Dibongkar, Ada Apa antara Agnez Mo dan Ariel Noah?

Gempa Berulang

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, episenter Gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

"Sebelumnya pernah terjadi gempa pada 1969 yang menimbulkan tsunami empat meter. Saat itu gempa menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka-luka dan 1.287 rumah serta masjid rusak," jelas Bambang.

Hal senada diungkapkan Koordinator Bidang Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, bahwa gempa yang terjadi di Majene merupakan perulangan gempa pada 1969 karena dibangkitkan oleh sumber yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust).

Baca Juga: Penyebab Tren TikTok Viral ‘The Vivi Trend’ Tuai Reaksi Netizen, Ada Hubungannya dengan Red Velvet

Namun saat itu pusat gempa berada di laut sehingga menimbulkan tsunami.

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: BMKG


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x