Produktivitas Tanaman Tembakau Lamongan Meningkat Di Tengah Pandemi Covid-19

- 4 Juni 2021, 10:25 WIB
Ilustrasi: Petani merawat tanaman tembakau.
Ilustrasi: Petani merawat tanaman tembakau. /Raisan Al Farisi

“Produksi tembakau di Jawa Timur pada tahun 2020 hanya 122 ribu ton, sedangkan tahun 2019 mencapai 135 ribu ton, artinya mengalami penurunan. Sementara kita malah mengalami kenaikan, bahkan provitas kita diatas rata-rata Jawa Timur. ini menunjukkan para petani terus mengalami produktifitas kerja meski disituasi pandemi,” turutnya.

Tak hanya tanaman tembakau saja, Yes mengungkapkan pada sektor pertanian seperti padi misalnya, pada tahun 2019 produksi padi mencapai 1.025.000 ton, sedangkan tahun 2020 naik menjadi 1.100.000 ton.

Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center

Sebelumnya, Bupati Yes didampingi Wabup Abdul Rauf, Ketua DPRD Abdul Ghofur beserta jajaran Forkopimda Lamongan mengunjungi area persawahan Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring untuk melakukan Gerakan Pengendalian (Gedral) Hama Tikus. Hal ini tentu sebagai bentuk upaya menjaga agar tanaman pangan di Kabupaten Lamongan tetap terjaga.

Pengendalian hama tikus menggunakan belerang ini menurut Bupati Yes merupakan salah satu upaya pengendalian hama secara kimiawi. Namun begitu, Yes berharap agar petani tetap menggunakan pengendalaian hayati seperti Rubuha (Rumah Burung Hantu).

"Ada 120 hektar lahan sawah yang terserang hama tikus. Berbagai upaya terus kita lakukan salah satunya yaitu rumah burung hantu yang berhasil diterapkan di kawasan pertanian Kecamatan Babat. Ada lebih dari 1.100 Rubuha di Lamongan tentu ini terus kita fasilitasi agar di Lamongan semua menerapkannya," ucap Yes.***

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: Rilis


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x