Raden Imam menyampaikan bagaimana metode dakwah yang selama ini digunakan oleh Sunan Drajat dalam penyebaran Islam di masyarakat sekitar hingga menjadi epicentrum kebudayaan Islam di wilayah pesisir Lamongan.
"Dengan adanya acara seperti ini, paling tidak kita sebagai generasi muda bisa tahu, tentang pitutur-piyutur luhur yang ada dalam manuskrip-manuskrip Raden Qosem Sunan Drajat," tutur Ketua Lesbumi MWC NU Paciran Lukman Hakim.
Baca Juga: Dukung Keluarga Awak KRI Nanggala 042, Bupati Lamongan Datangi Rumah Duka
Acara tadarus budaya ini juga diawali dengan pembacaan tahlil atas wafatnya Ketua Lesbumi PBNU, Bapak KH. Agus Sunyoto tadi pagi, dilanjut dengan perform teatrikal dari teater srulink Insud, dan Pembacaan puisi oleh saudara Mahrus Ali dan Maidi Abe selaku sastrawan lamongan.
Cak Tohex panggilan akrab Lukman Hakim, mengatakan acara seperti ini akan terus diagendakan setiap malam purnama.
"Kajian kebudayaan seperti ini akan terus kita kembangkan sesuai permintaan para kiyai, karna seiring jaman kebudayaan dan tradisi peninggalan leluhur semakin ditinggalkan oleh kaum millenial," ujar Cak Tohex.***