Sempat Ada Hama Wereng, Produksi Padi Lamongan Meningkat Capai 1.156.000 ton

4 September 2020, 23:30 WIB
Panen raya di Kabupaten Lamongan.*/Humas Lamongan /

LAMONGAN TODAY - Produksi padi di Kabupaten Lamongan diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini, padi yang dihasilkan telah mencapai 923.000 ton.

Bahkan, masih terdapat sisa sekitar 31.000 ton padi yang masih berdiri atau belum dipanen.

Baca Juga: Kabar Dewi Tanjung Terkini Setelah Diisukan Meninggal Dunia, Ngamuk ke Petugas PLN

Sehingga, produksi padi diperkirakan mencapai 1.156.000 ton hingga akhir tahun 2020.

“Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 1.106.878 ton," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Rudjito dalam keteranganny pada Jumat 4 Agustus 2020.

Rudjito mengungkapkan, produktivitas padi saat ini telah mencapai 7,5 ton per hektar. Namun, terdapat beberapa wilayah memiliki provitas padi yang mencapai 13,3 ton per hektar.

Baca Juga: Mengintip Mahalnya Biaya Hidup di Jepang, Harga Satu Melon Bisa Rp 300 Juta

“Harapannya dengan memaksimalkan teknologi yang ada kita bisa mencapai 13,3 ton per hektar melalui role model," jelasnya.

Petani Lamongan telah berinovasi melalui manajemen tanaman sehat padi sehat beras super (MTS Pas Baper) dan mampu meningkatkan produktivitas komoditi padi setiap tahunnya.

Bupati Fadeli mengamini potensi pencapaian peningkatan produksi padi di akhir tahun 2020.

Baca Juga: Viral Kabar Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung Meninggal Dunia, Hoax atau Fakta?

Fadeli menjelaskan, Kabupaten Lamongan masuk dalam 5 besar nasional penghasil beras tahun 2019.

Oleh karena itu, itu meyakini tegrt 1.156.000 ton dapat tercapai.

"Hal ini dapat dilihat dari data sebelumnya meskipun lahan kita tidak seluas daerah lain, namun produksi padi kita tertinggi di tahun 2019,” pungkas Fadeli.

Baca Juga: 7 Bacaan Sholawat Nabi Muhammad, Beserta Arti dan Keutamaan yang Bisa Diamalkan Setiap Hari

Sebelumnya, belasan hektare lahan lahan sawah di Kabupaten Lamongan dilaporkan mengalami gagal panen lantaran serangan hama wereng.

Akibatnya, para petani padi mengalami kerugian yang ditaksir hingga ratusan juta rupiah.

"Berdasarkan data kami, dari 3.800 hektare tanaman padi yang berada di Glagah sedikitnya 1.300 hektare sudah dipanen, dan sekitar 14 hektare yang gagal panen atau puso," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Sawin, Kamis 27 Agustus 2020.***

Editor: Nugroho

Sumber: Humas Lamongan

Tags

Terkini

Terpopuler