LAMONGAN TODAY - Data asesmen kondisi COVID-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 4 September 2021, menyatakan Kota Surabaya, Jawa Timur, sekarang sudah turun ke level 2.
"Alhamdulillah, berkat gotong royong semuanya, kami melihat indikator-indikator pengendalian pandemi menunjukkan tren yang bagus. Mulai testing, tracing, semuanya masif," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, dikutip Lamongan Today dari Antara, Minggu 5 September 2021.
Turunnya kondisi COVID-19 di Kota Surabaya ini dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya positivity rate di Kota Surabaya sekarang berada di angka 1,61 persen, jauh di bawah standar WHO yang sebesar 5 persen.
Positivity rate merupakan perbandingan jumlah kasus COVID-19 dengan jumlah tes. Semakin kecil angkanya, semakin menunjukkan rendahnya tingkat penularan, yang menunjukkan keberhasilan pengendalian pandemi.
Sementara untuk rasio tracing kontak erat berada di angka 1:18,47 yang menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia dan telah melebihi standar Kemenkes sebesar 1:15. Testing di Surabaya juga sangat masif, mencapai 58.000 dalam tujuh hari terakhir. termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia dan sudah melebihi standar WHO.
Tingkat kesembuhan (case recovery rate) mencapai 95,55 persen, melebihi rata-rata nasional, memperlihatkan kapasitas respons sistem kesehatan yang bagus. Adapun tingkat kematian (case fatality rate) Surabaya di angka 3,7 persen, merupakan salah satu yang terendah. Sementara tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) per 4 September 2021 terus berkurang menjadi 16,54 persen.
Baca Juga: PB PMII Gelar Vaksin Dosis Kedua di UIN Syarif Hidayatullah: Untuk Pulihkan Ekonomi
"Soal treatment, ini kerja kolaboratif semuanya. Terima kasih tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan semuanya. Kami akan terus jaga kapasitas respons sistem kesehatan ini, sehingga Surabaya selalu siap melayani, tapi tentu kami berharap semua warga sehat, tidak ada lagi yang terpapar," ujarnya.