Kementerian PUPR Revitalisasi Benteng Pendem Guna Tingkatkan Pariwisata Ngawi

“Konsep revitalisasi Benteng Pendem disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan pemerintah daerah,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sebagaimana dikutip Lamongan Today dari Antara, Rabu 6 Januari 2021.

Baca Juga: Simak 6 BLT yang Segera Cair di Tahun 2021, Cek Cara Dapat Bantuan Pemerintah Di sini!

Penataan Benteng Pendem tetap memegang prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya.

Benteng Pendem terkenal sebagai bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa yang merupakan benteng Belanda.

Dahulunya Benteng Pendem digunakan sebagai pusat pertahanan, gudang peluru dan barak pasukan. Kini kondisinya nampak memprihatinkan dan kurang terawat. Dinding bangunan utama Benteng Pendem rusak dan kusam, serta beberapa bagian bangunan juga hilang.

Baca Juga: Daftar Harga Terbaru HP XIaomi Redmi Series Rp2 Jutaan, Redmi 9, Redmi 6, dan Masih Banyak Lagi

Sejak 10 Desember 2020, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya merevitalisasi Benteng Pendem dengan tetap menjaga elemen-elemen bangunan utama sesuai dengan langkah pelestarian bangunan gedung cagar budaya.

Sejumlah 13 bangunan yang akan dilakukan revitalisasi yaitu bangunan barak tentara, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, baston dan gerbang.

Baca Juga: Orang-orang yang Berkerumun Menyumbang Tingginya Kasus Covid-19 di Indonesia, Ini Kata Satgas

Restorasi wilayah Benteng Pendem Ngawi dengan luas sekitar 42.181 meter persegi dijalankan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan waktu pengerjaan 780 hari kalender dengan target selesai pada Januari 2023. Anggaran restorasi bersumber dari APBN tahun 2020 hingga 2023 dengan jumlah kontrak Rp113,7 miliar.***