Penembakan itu terjadi Senin malam di enam lokasi di Wina, beberapa jam sebelum pembatasan wilayah parsial dilakukan.
Pembatasanwilayah dilakukan karena meningkatnya jumlah kasus virus korona di negara itu.
Korban tewas termasuk dua pria dan seorang wanita, sementara seorang petugas polisi termasuk di antara yang terluka.
Kanselir Austria Sebastian Kurz menggambarkan penembakan itu sebagai "serangan teroris yang menjijikkan".
Baca Juga: Terjemahan Lagu ‘I Just Couldn’t Save You Tonight’ Ardhito Pramono & Aurellie, Artinya Ngena Banget
Dia mengatakan para penyerang telah "bersiap secara profesional" dan "dilengkapi dengan sangat baik dengan senjata otomatis."
Kepada stasiun penyiaran publik Austria ORF, Nehammer mengatakan keenam lokasi yang diserang berada di dekat jalan pusat kota yang menjadi rumah sinagoga utama Vienna.
Pemimpin komunitas Yahudi Oskar Deutsch dalam cuitannya di Twitter menybut tidak jelas apakah sinagog dan kantor yang bersebelahan telah menjadi sasaran serangan itu.
Dia mengatakan gedung-gedung ditutup pada saat kekerasan terjadi.
Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron dari Prancis, yang menghadapi beberapa serangan baru-baru ini yang dituduhkan pada ekstremis Muslim, mencuitkan bahwa Prancis juga terkejut dan turut sedih atas musibah yang menimpa rakyat Austria.