Bukan hanya penduduk, penjaga perbatasan uga berada di bawah aturan ketat dan telah diberitahu untuk hanya fokus pada tugas di perbatasan dan menghentikan pekerjaan lain.
"Bahkan pejabat di daerah perbatasan berada di bawah kendali mereka dalam suasana tegang ini, kecuali dalam kasus di mana mereka (harus bepergian) sebagai urusan nasional," ujar orang dalam militer.
"Sejak tentara Pasukan Khusus dikerahkan (di sini), penjaga perbatasan telah dibuat untuk menghentikan pekerjaan sampingan mereka dan pekerjaan lain di siang hari, dan mereka diharapkan untuk beristirahat di siang hari," tambahnya.
Baca Juga: Soal Dugaan Kemunculan HTI di Jawa Timur, Menag Fachrul: Banser Kedepankan Berdamai
Sumber lainnya, merupakan warga Provinsi Ryanggang, mengatakan penduduk diawasi secara ketat sejak kedatangan pasukan tambahan.
"Tidak ada yang bisa keluar rumah setelah jam 8 malam sejak Pasukan Khusus tiba," ujarnya.
"Selain itu, departemen keamanan dan polisi di daerah itu telah memperkuat patroli di setiap satuan pengawas lingkungan," tambahnya
Ia menggambarkan situasi di perbatasan sangat mencekam sehingga tak terlihat aktivitas warga di desa pada malam hari.
Tiongkok dan Korea Utara sama-sama menutup perbatasan mereka sejak Januari 2020 lalu karena permasalahan virus corona.***(Rahmi Nur Fajriani/PRMN)