Korut dan Tiongkok Saling Tabrak Kapal

- 21 Agustus 2020, 08:40 WIB
ILUSTRASI kapal nelayan.*
ILUSTRASI kapal nelayan.* //AFP

LAMONGAN TODAY - Tiongkok dan Korea Utara berseteru akibat sengketa perairan. 

Bentrokan dimulai oleh kapal nelayan masing-masing negara di perairan sengketa. 

Adanya bentrokan memicu kekhawatiran pecahnya bentrok antar negara. 

Apalagi, sebelumnya kapal dari negara tersebut kerap terlibat pertikaian di perbatasan negara di Sungai Yalu. Bahkan, akibat bentrokan itu banyak nelayan yang menghilang hingga kemungkinan tewas. 

Baca Juga: Masih Jomblo? Doa Berikut Ini Mempercepat Mendapat Jodoh

Pada Juli lalu, empat kapal Tiongkok sepanjang 30 meter bekerja sama menabrakan kapalnya ke kapal patroli Korea Utara. 

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang sumber anonim. 

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam artikel Sejumlah Nelayan Hilang, Korea Utara dan Tiongkok 'Duel' Saling Tabrak Kapal Penangkap Ikan, tabrakan itu menjadi penyebab nelayan Korut menghilang. 

Baca Juga: Trending YouTube, Ini Lirik Lagu 'Not Shy' - ITZY

"Tabrakan itu melemparkan tujuh pelaut Korea Utara ke laut dan beberapa masih hilang," ujar saksi.

Berdasarkan keterangan dari orang dalam, bentrokan dipicu oleh sengketa finansial antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan 'balas dendam'.

Peristiwa itu kemudian membuat pasukan patroli Korea Utara ditugaskan untuk menindak sejumlah kapal Tiongkok yang memasuki perairan penangkapan ikan di wilayah mereka.

Baca Juga: Link Live Streaming BTS Gratis di I-LAND, Jangan Lewatkan Malam Ini

Beberapa waktu lalu, Tiongkok sempat dituduh telah melakukan penangkapan ilegal yang menyalahi peraturan internasional di perairan Korea Utara.

Di samping itu terdapat pernyataan dari pejabat setempat yang menuntut suap mulai dari Rp1 juta-Rp14 juta jika ingin memasuki wilayah Korea Utara.

Saksi pun mengatakan, konflik yang muncul baru-baru ini juga dipicu oleh krisis virus corona baru (Covid-19) sehingga menyebabkan wilayah perairan yang biasa digunakan untuk menangkap ikan menjadi sepi selama beberapa bulan.

Baca Juga: Doa Melupakan Mantan, Arab, Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Sumber mengatakan, para nelayan Tiongkok diperintahkan untuk membayar kenaikan biaya untuk menutupi hilangnya pendapatan sejak pandemi.

"Muak dengan tuntutan yang tidak masuk akal dari Korea Utara, kapal-kapal Tiongkok bergabung dan menabrak kapal patroli. Insiden itu cukup serius hingga menyebabkan orang hilang," ujarnya.

Ia menambahkan, Tiongkok dan Korea Utara berusaha menutupi kejadian tersebut hingga kini.

Baca Juga: Link Live Streaming BTS Gratis di I-LAND, Jangan Lewatkan Malam Ini

"Tapi kami baru mendengarnya sekarang karena kedua belah pihak berusaha untuk menutupinya," tambahnya.

Kapal patroli yang dimaksud adalah bagian dari Armada ke-52 Korea Utara dan telah bertanggung jawab atas perairan di Laut Barat selama lebih dari lima tahun terakhir.

Akhir pekan ini, diplomat top di Tiongkok berencana mengunjungi Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan dengan penasihat keamanan nasional baru, Suh Hoon.

Ini akan menjadi kunjungan pertama pejabat tinggi Beijing sejak virus corona muncul di Tiongkok akhir tahun lalu.

Baca Juga: Daftar Harga HP Xiaomi Redmi 8, Xiaomi Redmi 9, Xiaomi Redmi Note

Agenda teratas adalah keamanan di kawasanserta denuklirisasi Korea Utara.

Terkait kapal penangkap ikan dengan nelayan yang masih dilaporkan menghilang, kedua belah pihak belum memberikan pernyataan resmi hingga saat ini.***

 

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: Express


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x