Hadapi Kritikan Supaya Lebih Tegas, Pemerintah AS akan Sampaikan Pengumuman tentang Arab Saudi Senin

- 28 Februari 2021, 11:50 WIB
Presiden AS, Joe Biden. /REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS, Joe Biden. /REUTERS/Jonathan Ernst /

LAMONGAN TODAY - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Sabtu 27 Februari 2021, mengatakan pemerintahnya akan menyampaikan pemberitahuan mengenai Arab Saudi pada Senin 1 Maret 2021, merespon laporan intelijen AS yang menemukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengizinkan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Pemerintahan Biden mendapatkan kritikan, terlebih editorial di Washington Post, bahwa presiden semestinya lebih tegas kepada sang putra mahkota, yang tidak diberikan sanksi walau disalahkan akibat mengizinkan pembunuhan Khashoggi.

Saat disinggung mengenai sanksi terhadap putra mahkota penguasa de facto Arab Saudi yang juga dikenal sebagai MbS, Biden memberikan jawaban.

Baca Juga: Babinsa Kembangbahu Lamongan Ajak Warga Ikuti Protokol Kesehatan

"Akan ada pengumuman pada Senin mengenai apa yang kami lakukan bersama Arab Saudi secara umum," kata Biden, seperti dikutip Lamongan Today dari Reuters, Minggu 28 Februari 2021.

Presiden Biden tidak mengatakan penjelasan lebih jauh.

Khashoggi, penduduk AS dan penulis kolom opini Washington Post yang mengkritik kebijakan MbS, tewas dan dimutilasi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 oleh tim mata-mata yang berhubungan dengan putra mahkota.

Baca Juga: Gelar Tasyakuran, Ketua IKSPI Kera Sakti Cabang Lamongan: Jadilah Anggota yang Bermanfaat

Pemerintah Arab Saudi, yang membantah semua keterlibatan putra mahkota, pada Jumat 26 Februari 2021 memberikan pernyataan yang menyangkal temuan laporan AS. Kerajaan juga mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan kejahatan keji dari kelompok bajingan.

Sebuah hukuman yang diputuskan oleh AS pada Jumat yaitu menerapkan larangan visa kepada beberapa warga Arab Saudi yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. AS juga memberikan hukuman bagi sejumlah pihak lain, termasuk mantan wakil kepala intelijen, dengan pembekuan aset dan larangan bagi warga Amerika berhubungan dengan mereka.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: REUTERS


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x