Miliki Pengguna Separuh Jumlah Penduduk, Militer Myanmar Blokir Facebook Setelah Kudeta

- 5 Februari 2021, 13:11 WIB
Ilustrasi logo Facebook, yang berulang tahun ke-17 pada 4 Februari. Sejarah berdirinya bermula dari peretan jaringan komputer Harvard.
Ilustrasi logo Facebook, yang berulang tahun ke-17 pada 4 Februari. Sejarah berdirinya bermula dari peretan jaringan komputer Harvard. /Pixabay.com/joshborup/

LAMONGAN TODAY - Militer Myanmar memblokir akses ke Facebook usai pengusiran Aung San Suu Kyi beberapa hari lalu.

Dikutip Lamongan Today dari Reuters, Jumat 5 Februari 2021, akses ke Facebook dilarang hingga hari Minggu. Halaman baru terkait pembangkangan sipil di negara itu telah memperoleh hampir 200.000 pengikut, juga dukungan dari selebriti Myanmar.

Juru bicara Facebook Inc meminta otoritas Myanmar mengembalikan akses ke Facebook dan WhatsApp pada negara tersebut. Facebook mempunyai jumlah pengguna hampir setengah dari jumlah penduduk Myanmar yang berjumlah 54 juta jiwa.

Baca Juga: Sinergi Data Penting Bagi Pemerintah, Anggota DPR: Banyak WNI di Luar Negeri Miliki Kewarganegaraan Ganda

Facebook akan memutuskan bagaimana menyeimbangkan perlindungan terhadap politikus demokratik dan aktivis sekaligus bekerja sama dengan rezim baru supaya layanan mereka dapat kembali berjalan.

Sebelum pemilihan umum di Myanmar November lalu, Facebook menyatakan telah memblokir 70 akun dan halaman palsu yang dijalankan oleh militer. Akun dan halaman itu mengunggah konten positif mengenai tentara atau mengkritik Suu Kyi.

Unggahan pada akun dan halaman palsu itu mulai Oktober 2020 sampai sekitar dua hari menjelang kudeta berlangsung. Usai kudeta, halaman-halaman itu mengunggah mengenai pemerintah dan justifikasi mengambil alih pemerintahan.

Baca Juga: 'True Beauty' Tamat, Berikut Kesan Eun-woo, Moon Ga-young dan Hwang In-yeop Dapatkan Banyak Cinta Penggemar

Beberapa halaman mengunggah kritik atau ancaman terhadap politikus, termasuk Suu Kyi, jurnalis dan aktivis.

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: REUTERS


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x