LAMONGAN TODAY - Pengamat politik, Adi Prayitno meyakini dinamika politik kudeta pemerintahan yang terjadi di Myanmar pada 1 Februari 2021 tidak mungkin dapat terjadi di Indonesia.
"Tak mungkin ada kudeta militer. Di Indonesia demokrasinya sudah terkoordinasi. Elite, pers, dan civil society kuat," kata Adi Prayitno, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Selasa 2 Februari 2021.
Keyakinan tersebut muncul didasari berbagai hal, di antaranya sebab demokrasi di Indonesia berlangsung dengan baik.
Pada Senin dini hari, 1 Februari 2021, pasukan Myanmar menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh pada Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa.
Kemudian, militer merebut kendali negara. Kudeta berlangsung usai ketegangan meningkat antara pemerintah sipil Suu Kyi dan militer mengenai perselisihan hasil pemilihan umum.
Mulai 2011, Myanmar berubah menjadi pemerintahan demokratis di bawah rezim militer. Aung San Suu Kyi sebagai tokoh demokrasi pada negara tersebut.
Pada tahun 2015, Suu Kyi dan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) terpilih sebagai pimpinan negara lewat pemungutan suara.