Myanmar Terjadi Kudeta Pemerintahan, Pengamat: Tak Mungkin Ada Kudeta Militer di Indonesia

- 2 Februari 2021, 21:34 WIB
Puluhan pekerja migran asal Myanmar berunjuk rasa di Bangkok Thailand, memprotes kudeta Myanmar
Puluhan pekerja migran asal Myanmar berunjuk rasa di Bangkok Thailand, memprotes kudeta Myanmar /Twitter/BangkokPostNews/

LAMONGAN TODAY - Pengamat politik, Adi Prayitno meyakini dinamika politik kudeta pemerintahan yang terjadi di Myanmar pada 1 Februari 2021 tidak mungkin dapat terjadi di Indonesia.

"Tak mungkin ada kudeta militer. Di Indonesia demokrasinya sudah terkoordinasi. Elite, pers, dan civil society kuat," kata Adi Prayitno, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Selasa 2 Februari 2021.

Keyakinan tersebut muncul didasari berbagai hal, di antaranya sebab demokrasi di Indonesia berlangsung dengan baik.

Baca Juga: Permudah Impor Vaksin, Bea Cukai Berikan Fasilitas Pelayanan Segera dan Bebaskan Pajak Impor Vaksin Sinovac

Pada Senin dini hari, 1 Februari 2021, pasukan Myanmar menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh pada Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa.

Kemudian, militer merebut kendali negara. Kudeta berlangsung usai ketegangan meningkat antara pemerintah sipil Suu Kyi dan militer mengenai perselisihan hasil pemilihan umum.

Mulai 2011, Myanmar berubah menjadi pemerintahan demokratis di bawah rezim militer. Aung San Suu Kyi sebagai tokoh demokrasi pada negara tersebut.

Baca Juga: Kota Kupang Dilanda Covid-19 dan Tanah Longsor, Wakil Wali Kota: Daerah ini dalam Kondisi Darurat Bencana

Pada tahun 2015, Suu Kyi dan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) terpilih sebagai pimpinan negara lewat pemungutan suara.

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x