Rusia Terjunkan Rudal Canggih Jenis S-300V4, Dua Negara Maju Ini Sampai Ketar-Ketir

- 19 Desember 2020, 07:30 WIB
 Rusia Terjunkan Rudal Rudal Canggih Jenis S-300V4, Dua Negara Maju Ini Sampai Ketar-Ketir.
Rusia Terjunkan Rudal Rudal Canggih Jenis S-300V4, Dua Negara Maju Ini Sampai Ketar-Ketir. /Sergei Savostyanov/ITAR-TASS/

LAMONGAN TODAY -- Publik kembali tercengah dengan tindakan yang diambil oleh Rusia.

Pasalnya, Negeri Beruang Merah ini mengerahkan sebuah satu sistem pertahanan udaranya yang paling canggih yakni S-300V4, sistem anti-rudal balistik.

Penempatan S-300V4 membuat negara maju ketar-ketir. Tak main-main, Senjata ini ditempatkan di pulau utara sengketa yang diklaim oleh Jepang.

Baca Juga: Tuduh Rusia Luncurkan Rudal Ruang Angkasa, AS Merasa Terancam, Ini Sebabnya

Ini bukan pertama kali, selama beberapa tahun ini, Moskow telah menjalankan misi untuk memperkuat kehadiran militernya di Asia Timur Laut.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dari Asia Nikkei, dengan jud Jepang dan AS Waspada Usai Rusia Kerahkan Senjata Rudal Paling Canggih di Asia Timur Rabu, 16 Desember 2020, Rusia telah meningkatkan persenjataannya di Timur Jauh dengan menugaskan kapal baru untuk Armada Pasifik, dan secara signifikan memperluas kerja sama militer dengan China.

Penumpukan senjata militer Rusia itu menambah lapisan kerumitan lain di wilayah yang sering disibukkan dengan gesekan teritorial di Laut China Selatan dan menghadirkan tantangan bagi pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden.

Baca Juga: Dewi Persik Komentari Demo 1812 di Indonesia, Miris dan Meresahkan Banget

Rusia mengatakan S-300V4 telah dikerahkan pada 1 Desember 2020 di Iturup, wilayah yang dikenal dengan nama Etorofu di Jepang.

Pulau ini adalah salah satu dari empat penghubung selatan dalam rangkaian Kepulauan Kuril yang diklaim oleh Tokyo, yang menyebutnya sebagai Wilayah Utara. Rusia menempatkan rudal canggihnya di depan pintu Hokkaido, pulau utama paling utara Jepang.

Menanggapi hal itu, Tokyo langsung mengajukan protes resmi dan mengecam langkah itu 'tidak dapat diterima'.

Baca Juga: JADWAL TV RCTI Sabtu 19 Desember 2020, Jangan Lewatkan Grand Final Masterchef 3 dan Ikatan Cinta

Pengerahan militer tersebut menyusul pengumuman Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada bulan September yang menyatakan bahwa pasukan di Timur Jauh akan menerima lebih dari 500 unit peralatan baru dan modern"sebelum akhir tahun 2020.

"Situasi militer dan politik di arah strategis Timur tetap tegang," kata Shoigu.

"Distrik Militer Timur telah membuat serangkaian tindakan untuk menggagalkan ancaman yang muncul. Kontingen militer di arah yang paling penting terus diperkuat," kata dia.

Baca Juga: Baim Wong Ajak Kiano Ngeprank Pencet Bel Kamar Orang, Mau Marah, Tapi Kiano Mukanya Woles, Gemess

Sejak tahun 2016, pasukan Rusia di Timur Jauh telah menerima lebih dari 3.700 unit senjata dan peralatan militer baru, menurut data publik dari Distrik Militer Timur Rusia. Peralatan militer ini mencakup semuanya, mulai dari rudal dan artileri hingga jet tempur dan tank.

Pada tahun 2018, Kementerian Pertahanan Rusia berjanji untuk memperkuat Armada Pasifik negaranya dengan 70 kapal perang baru dan kapal pendukung pada tahun 2027.

Meskipun terjadi perlambatan produksi secara keseluruhan karena pandemi virus corona, armada tersebut akan menerima 15 kapal baru sebelum akhirnya tahun ini.

Baca Juga: Bingung Bagaimana Cara Memperbanyak Tanaman Hias Keladi? Coba Cara Berikut Ini

Menurut para ahli, Rusia melakukan pengerahan militer tersebut dengan memikirkan AS dan sekutu Asia Timur Laut-nya.*(Pikiran Rakyat/Julkifli Sinuhaji)

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x