LAMONGAN TODAY - Di seluruh dunia, ada banyak negara yang memiliki aturan aneh yang mungkin tidak dimiliki oleh negara-negara lain.
Aturan-aturan ini mungkin tidak biasa atau bahkan terlihat aneh bagi sebagian orang, namun bagi penduduk setempat, aturan ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh negara yang memiliki aturan aneh.
1. Jepang
Jepang dikenal dengan budaya dan tradisi uniknya, yang mungkin tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Namun, Jepang juga memiliki aturan yang cukup aneh, seperti adanya undang-undang yang melarang pemilik kucing untuk memelihara kucing liar, dan denda yang harus dibayarkan jika ada kucing peliharaan yang berkeliaran di luar rumah.
Selain itu, di Jepang, pemilik mobil harus mencuci mobil mereka sendiri sebelum membawanya ke jalan raya.
2. Singapura
Singapura dikenal sebagai negara yang memiliki aturan ketat dan berbagai peraturan. Salah satu aturan aneh di Singapura adalah larangan untuk menjual atau mengkonsumsi permen karet.
Aturan ini diberlakukan karena permen karet dianggap dapat merusak kebersihan dan tata kota di Singapura. Selain itu, di Singapura, warga tidak boleh membawa rokok elektronik atau vape, dan pelanggaran aturan ini dapat dihukum dengan denda atau penjara.
3. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan negara yang memiliki aturan dan budaya yang sangat konservatif. Salah satu aturan aneh di Arab Saudi adalah larangan bagi perempuan untuk mengemudi mobil.
Meskipun aturan ini telah dicabut pada tahun 2018, tetapi sebelumnya perempuan tidak diizinkan untuk memiliki SIM atau mengemudi mobil di jalan raya. Selain itu, di Arab Saudi, alkohol dilarang dan dianggap sebagai tindakan kriminal yang dapat dihukum dengan cambuk atau penjara.
4. Belanda
Belanda dikenal sebagai salah satu negara yang paling liberal di dunia, namun negara ini juga memiliki beberapa aturan yang terlihat aneh bagi beberapa orang. Misalnya, di Belanda, setiap orang yang berusia di atas 14 tahun harus memiliki identitas yang selalu dibawa setiap kali keluar rumah.
Selain itu, di Belanda, pemilik kuda harus mematuhi aturan lalu lintas yang sama dengan pengemudi mobil, termasuk penggunaan lampu isyarat dan tanda-tanda jalan.
5. Thailand
Thailand adalah negara yang memiliki budaya yang unik dan terkenal dengan pariwisatanya yang ramai. Namun, di Thailand, ada beberapa aturan aneh yang mungkin tidak biasa bagi wisatawan asing. Misalnya, di Thailand, menginjak uang tunai adalah tindakan yang dianggap tidak sopan dan bahkan dapat dihukum.
Baca Juga: Daftarkan Diri ke Bakesbangpol, IKAPPI Lamongan Siap Wadahi Pedagang Pasar
Selain itu, di Thailand, wisatawan tidak diperbolehkan membawa vape atau rokok elektronik ke negara tersebut dan pelanggaran aturan ini dapat mengakibatkan denda atau penjara.
6. Jerman
Jerman dikenal sebagai negara yang sangat rapi dan terorganisir, namun ada beberapa aturan aneh yang berlaku di negara tersebut. Misalnya, di Jerman, penggunaan gambar atau simbol Nazi atau neo-Nazi adalah tindakan yang dilarang dan dapat dihukum dengan hukuman penjara.
Selain itu, di Jerman, wisatawan tidak diizinkan untuk membawa bunga ke tempat peribadatan Yahudi dan pelanggaran aturan ini dapat dihukum dengan denda atau penjara.
7. Korea Utara
Korea Utara adalah negara yang dikenal dengan kepemimpinan otoriter dan aturan yang ketat. Di Korea Utara, warga tidak diizinkan untuk memiliki akses internet tanpa izin dari pemerintah dan penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram dilarang.
Selain itu, di Korea Utara, warga tidak boleh keluar dari negara tanpa izin dari pemerintah dan pelanggaran aturan ini dapat mengakibatkan hukuman penjara atau bahkan eksekusi.
Setiap negara memiliki budaya dan aturan yang unik dan mungkin terlihat aneh bagi orang asing. Aturan-aturan ini biasanya berkaitan dengan tradisi dan kepercayaan lokal serta berusaha untuk menjaga ketertiban dan tata krama dalam masyarakat.
Meskipun beberapa aturan terlihat aneh dan bahkan terkesan tidak masuk akal, namun kita harus menghargai dan menghormati budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.**