LAMONGAN TODAY - Beredar sebuah video yang menginformasikan bahwa Rusia membantu Indonesia saat akan diserang negara tetangga pada 2015.
Berkaitan dengan eksekusi mati dua dari sembilan warga Australia yang dikenal sebagai Bali Nine, yang menyelundupkan heroin seberat 8,3 kilogram dari Indonesia ke Australia pada 2005.
Indonesia disebut mendapatkan tekanan besar dari Australia, Brazil, dan Prancis sehingga harus mengerahkan kekuatan militer dan bersiaga perang.
Baca Juga: SAMAPI ZONA HITAM! Covid-19 Kembali Meningkat Saat Ramadhan Tiba, Benarkah? CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan bahwa (17/03/2022) bahwa datangnya kapal-kapal milik Rusia di dekat Australia saat itu terjadi pada 2014.
Peristiwa ini tidak terkait dengan eksekusi mati dua pelaku Bali Nine pada 2015.
Dikutip dari The Sydney Morning Herald 12 November 2014, saat itu Rusia mengirim armada kapal perang ke Australia yang menunjukkan ketegangan menjelang pertemuan G20, di tengah ketegangan antara kedua negara atas kecelakaan pesawat MH17.
Baca Juga: Surat Perintah Telah Diteken, Lima Orang Terakhir Bersama Tangmo Nida Ditangkap, CEK FAKTA
Ketegangan kedua negara itu dipicu setelah Perdana Menteri Australia saat itu, Tony Abbott mengecam keras Rusia atas dugaan perannya dalam penembakan jatuh pesawat penumpang Malaysia Airlines di Ukraina Timur pada Juli 2014.
Sementara itu, eksekusi dua terpidana mati dari Bali Nine terjadi pada 2015. Dilaporkan (16/02/2015), saat itu Australia terus mendesak pemerintah Indonesia untuk membatalkan eksekusi mati terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dua terpidana mati kasus narkoba yang dikenal sebagai bagian dari kelompok Bali Nine.
Selain itu, juga telah diklarifikasi dalam website resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI kominfo.go.id (18/03/2022) bahwa informasi tentang Rusia membantu Indonesia saat akan diserang Australia pada 2015 adalah Disinformasi.
Baca Juga: Cara Hide Root Magisk untuk Android Terbaru, Jadi Solusi Ampuh Bila Ditolak Aplikasi
Informasi dalam video tentang Rusia membantu Indonesia saat akan diserang negara tetangga pada 2015, adalah tidak benar.
Faktanya, peristiwa datangnya kapal-kapal milik Rusia tersebut di dekat Australia terjadi pada 2014 dan terkait dengan ketegangan antara kedua negara atas kecelakaan pesawat MH17.
Bukan untuk membantu Indonesia terkait dengan eksekusi mati dua pelaku Bali Nine pada 201. Oelh karena itu, konteks yang Salah (False Context).***