Keluarkan Peringatan Bahaya, Brazil Selidiki Kasus Dugaan Penyakit Sapi Gila pada Manusia

13 November 2021, 13:36 WIB
HEBOH! Brazil Terinfeksi Penyakit Sapi Gila, Ini Penjelasannya /

LAMONGAN TODAY - Otoritas Brazil tengah memeriksa dua kasus dugaan penyakit sapi gila terhadap manusia di negara bagian Rio de Janeiro, kata pejabat kesehatan setempat melalui pernyataan, Kamis, 11 November 2021.

Temuan itu memaksa diberlakukannya peringatan bahaya terhadap pengemas daging yang sudah menghentikan ekspor daging sapi ke China.

Pada 4 September, Brazil membenarkan dua kasus yang disebut penyakit sapi gila "tak biasa" pada hewan, sehingga membuat penundaan ekspor daging sapi ke China menurut perjanjian bilateral yang berlaku.

Baca Juga: Kalahkan Kolombia 1-0, Brazil Tim Amerika Selatan Pertama Lolos ke Piala Dunia 2022

Pada waktu itu, Kementerian Pertanian Brazil menekankan bahwa dua kasus yang teridentifikasi di pabrik daging sapi di Negara Bagian Mato Grosso dan Minas Gerais timbul dengan seketika dan tidak memiliki hubungan dengan makanan yang tercemar, layaknya penyakit sapi gila kebanyakan.

Pada Kamis, otoritas kesehatan di Kota Rio menyebutkan bahwa institut biomedis federal Fiocruz menemukan dua kasus "penyakit prion", yang bisa timbul mendadak terhadap pasien lansia atau populasi lebih muda yang memakan daging terkontaminasi.

Menurut mereka, dua kasus yang teridentifikasi oleh penduduk di pinggiran Rio itu sudah dibawa ke otoritas kesehatan negara bagian. Umur kedua pasien tidak diberitahukan.

Baca Juga: Motif Dalam Penyelidikan, Istri Tega Bunuh Suaminya Sendiri Saat Tengah Tidur

Kasus-kasus baru itu bisa semakin menunda kebijakan China untuk menghentikan larangan daging sapi Brazil.

Larangan itu sudah memaksa Brazil menghentikan puluhan pengiriman, memindahkan banyak pengiriman lain, dan membebani ekspor daging sapi dari negara terbesar di Amerika Latin tersebut.

Kementerian Pertanian Brazil dan beberapa produsen daging sapi terbesar, di antaranya JBS SA, Minerva SA dan Marfrig Global Foods SA, belum menanggapi.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler