Tuduh Rusia Luncurkan Rudal Ruang Angkasa, AS Merasa Terancam, Ini Sebabnya

19 Desember 2020, 00:18 WIB
Ilustrasi Tuduh Rusia Luncurkan Rudal Ruang Angkasa, AS Merasa Terancam, Ini Sebabnya. /Pixabay/SpaceX-Imagery

LAMONGAN TODAY -- Teknologi canggih terus dikembangkan oleh negara-negara maju di dunia.

Kali ini, Rusia yang tengah menjadi sorotan usai adanya tuduhan telah meluncurkan uji coba rudal anti-satelit untuk mempersenjatai ruang angkasa.

Hal itu disampaikan oleh Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (U.S. Space Command) menuduh Rusia sebagaimana diberikan Pikiran Rakyat dengan judul 'Amerika Serikat Tuduh Rusia Luncurkan Rudal Anti-Satelit untuk Mempersenjatai Ruang Angkasa'.

Baca Juga: Nikita Mirzani Nantangin Lagi Nih, Sebut Anti FPI bukan Berarti Anti Islam

"Rusia meluncurkan rudal anti-satelit direct-ascent (DA-ASAT), yang dapat menghancurkan satelit kecil di orbit rendah Bumi," kata Komando Luar Angkasa AS (USSC) dalam sebuah pernyataan, Rabu, 16 Desember 2020 yang diberitakan The Hill.

Komando Luar Angkasa AS menuding rudal Rusia tersebut dapat menjadi ancaman satelit lain dan mencemari luar angkasa.

"Jika senjata itu diuji pada satelit yang sebenarnya atau digunakan secara operasional, itu dapat menyebabkan puing-puing besar yang dapat membahayakan satelit komersial dan mencemari domain luar angkasa secara permanen," kata mereka.

Baca Juga: Dewi Persik Komentari Demo 1812 di Indonesia, Miris dan Meresahkan Banget

James Dickinson selaku komandan Komando Luar Angkasa AS mengatakan Rusia terus mempersenjatai ruang angkasa dengan mengembangkan dan menerjunkan kemampuan di orbit dan berbasis darat yang berusaha untuk mengeksploitasi ketergantungan AS pada berbasis sistem ruang angkasa.

"Pengujian terus-menerus oleh Rusia terhadap sistem ini menunjukkan ancaman terhadap AS dan sistem luar angkasa sekutunya yang berkembang pesat," kata Dickinson.

Demonstrasi senjata anti-satelit sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dimana India melakukan uji coba serupa pada April 2019 dan Rusia mengadakan uji coba pada April dan Juli 2020.

Baca Juga: Harga HP Black Shark Terbaru 2020, Intip Lengkapnya di Sini

Uji coba ini pernah dilakukan India, dimana satelitnya sendiri hancur yang menghasilkan ribuan potongan puing yang mengorbit Bumi dengan kecepatan tinggi dan berpotensi mengancam satelit dan pesawat ruang angkasa.

Komando Luar Angkasa AS mencatat bahwa Rusia telah menguji dua jenis senjata luar angkasa, yang terbaru serta co-orbital ASAT, sistem yang pertama kali diuji pada tahun 2017 dan sekali lagi pada tahun 2020.

Moskow juga terus mengembangkan persenjataan anti-satelit berbasis darat dan berbasis ruang angkasa, termasuk sistem laser berbasis darat untuk digunakan oleh Angkatan Luar Angkasa Rusia, yang pertama kali diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2018.

Baca Juga: Bingung Bagaimana Cara Memperbanyak Tanaman Hias Keladi? Coba Cara Berikut Ini

"Rusia telah menjadikan ruang angkasa sebagai domain perang dengan menguji senjata berbasis ruang angkasa dan darat yang dimaksudkan untuk menargetkan dan menghancurkan satelit," kata Dickinson.

Fakta ini tidak sejalan dengan klaim publik Moskow bahwa Rusia berusaha mencegah konflik di luar angkasa.*(Pikiran Rakyat/Julkifli Sinuhaji)

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler