Kale merupakan seorang seniman yang jatuh cinta pada Dinda karena memiliki ketertarikan yang sama pada musik. Namun, Dinda belum bisa lepas dari hubungan toksiknya dengan sang mantan, Argo.
Baca Juga: Boikot Produk Prancis Menggema di Indonesia, Kaki Tangan Emmanuel Macron Minta Ampun
Tema toxic relationship yang diangkat dalam film ini berhasil menggambarkan perilaku ‘beracun’ pasangan masa kini dengan sempurna. Film ini menjelaskan bahwa terkadang cinta bisa membuat seseorang kehilangan dirinya.
2. Alur acak tapi tetap mudah dicerna
Beberapa film yang mengambil alur campuran kerap membuat bingung penonton.
Pada film ini, penonton akan sering disuguhkan dengan adegan flashback para pemain.
Meskipun begitu, film ini tetap mampu menghadirkan alur maju-mundur yang mudah dicerna.
Adegan kilas balik Kale dan Dinda saat menghadapi konflik terlihat sederhana, tetapi berhasil dieksekusi dengan baik.
Baca Juga: CEK FAKTA : Covid-19 Adalah Flu Biasa, Ilmuwan Jerman Minta Pemerintah Akhiri Pandemi
3. Chemistry para pemain berhasil menguras emosi