Hesti Purwadinata mengacu pada kasus Rafael Alun Trisambodo yang diduga melakukan korupsi sebesar Rp 1,2 triliun selama menjabat sebagai pegawai pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan.
Kasus ini terbongkar setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, menganiaya seorang pemuda bernama David di sebuah komplek perumahan dengan menggunakan mobil Rubicon berplat palsu.
Mario Dandy Satriyo juga dikenal sebagai sosok yang suka pamer kekayaan di media sosial. Ia kerap mengunggah foto-foto dengan mobil mewah, jam tangan berlian, dan barang-barang branded lainnya.
Hal ini membuat publik semakin geram dan menuntut agar kasus korupsi ayahnya segera diusut tuntas oleh KPK.
Hesti Purwadinata pun menyindir bahwa uang pajak yang ia bayarkan mungkin saja digunakan untuk membeli barang-barang mewah tersebut. "Jangan buat beli rubicon ya, Ni gua bayar," celetuknya.
Meski begitu, Hesti Purwadinata tetap membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia tidak ingin melanggar hukum atau menyuruh orang lain untuk tidak membayar pajak. Ia hanya berharap agar sistem pajak di Indonesia bisa lebih baik dan lebih adil bagi semua pihak.
"Kalau pajak itu dari Si Miskin untuk Si Kaya," pungkasnya.**