Gejala Awal HIV/AIDS, Ternyata Mirip Demam Biasa

- 4 Maret 2023, 13:32 WIB
Ilustrasi. Kenali definisi HIV AIDS hingga pengobatan yang bisa dilakukan
Ilustrasi. Kenali definisi HIV AIDS hingga pengobatan yang bisa dilakukan /Foto: Pexels/cottonbro studio/

LAMONGAN TODAY - Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Virus ini menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang disebut CD4 dan merusak kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Akibatnya, seseorang yang terinfeksi HIV lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit serius.

HIV menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom, berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Baca Juga: Mengenal Regional Jaringan Jalan Tol Jasamarga Metropolitan, Ada 16 Ruas

Tidak semua orang yang terpapar virus HIV akan mengembangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

AIDS adalah stadium lanjut dari infeksi HIV di mana tubuh mengalami kerusakan yang parah pada sistem kekebalan tubuh dan menjadi rentan terhadap infeksi dan kanker yang mematikan.

Gejala awal infeksi HIV bisa mirip dengan flu dan biasanya muncul beberapa minggu setelah terpapar virus, seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Namun, banyak orang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada obat untuk HIV atau AIDS, namun terdapat pengobatan yang dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

Obat-obatan yang diberikan biasanya disebut sebagai terapi antiretroviral (ARV) dan bekerja dengan menghambat perkembangan virus HIV dalam tubuh.

Selain itu, orang yang terinfeksi HIV dapat melakukan perawatan mandiri dengan mengelola kesehatan secara baik, menjaga pola makan yang sehat, melakukan olahraga secara teratur, serta menghindari perilaku berisiko seperti berhubungan seksual tanpa kondom dan berbagi jarum suntik.

Penting juga untuk melakukan tes HIV secara teratur, terutama jika terlibat dalam perilaku berisiko. Tes HIV dilakukan dengan mengambil sampel darah dan dapat memberikan hasil dalam waktu beberapa menit.

Baca Juga: Astra Akuisi Saham 100% dari PT Marga Harjaya Tol Jombang-Mojokerto, Panjang Jalan 40,5 Kilometer

Dengan mengetahui status HIV seseorang, mereka dapat segera mendapatkan pengobatan dan melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penularan virus kepada orang lain.

Seseorang yang terinfeksi HIV tidak boleh diskriminasi atau diasingkan karena kondisinya. Kita sebagai masyarakat harus memberikan dukungan dan pemahaman kepada mereka, serta mempromosikan tindakan pencegahan HIV yang efektif dan menghormati hak asasi manusia setiap orang tanpa terkecuali.

Secara keseluruhan, HIV adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan dan tindakan pencegahan yang tepat.

Dengan memahami bagaimana virus menyebar dan bagaimana mengurangi risiko penularan, kita dapat membantu mencegah penyebaran HIV dan meningkatkan kualitas hidup orang yang terinfeksi.**

Editor: Achmad Ronggo


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah