Network
Setelah cukup lama Habib Syech berdakwah dari kampung ke kampung, Habib Syech belum merasakan adanya perubahan pada jama’ah yang dinasihatinya.
Hingga pada suatu hari datang pamannya dari Yaman, waktu itu Habib Syech sudah ikut majelis di tempat Habib Anis bin Alwy Al Habsyi, Habib Anis bin Alwy Al Habsyi orang yang luar biasa, beliau adalah contoh akhlak yang luar biasa, beliau adalah orang yang sangat mencintai anak-anak muda untuk diajak kebaikan, dan Habib Syech merasa senang dan tenang waktu disamping Habib Anis bin Alwy Al Habsyi Mendengar pesan pamannya tersebut, sholawat Simtudduror terus dibaca.
Hingga pada akhirnya, orang berduyun-duyun mendatangi majelis ta’lim dan shalawat Habib Syech. Agar bisa akrab dengan jamaahnya dengan mempelajari bahasa jawa.
Habib Syech mempunyai inisiatif dalam rangka menarik simpati masyarakat jawa. Sholawatnya dikolaborasikan dengan lagu-lagu atau syair-syair Jawa.
Baca Juga: Lirik Lagu Hari Merdeka - Lagu Wajib Nasional Karya Habib Husein Mutahar
Sebenarnya syair-syair sholawat yang dibawakan beliau bukanlah syair puji-pujian yang baru, namun Habib Syekh beserta pasukan pemukul terbang jama’ah Ahbaabul Musthofa, berhasil membentuk dan mengemas irama pembacaan shalawat tradisional menjadi lebih indah, anggun, sejuk dan menggoda telinga yang mendengarnya.
Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf merupakan Pengasuh Majelis Ahbabul Mustofa.
Ahbabul Musthofa di dirikan oleh Habib Syech sekitar pada tahun 1998 di kota Solo.
Awalnya majelis Ahbabul Mustofa merupakan sebuah majelis rutin yang berisi tentang Rotibul Haddad, Burdah serta Maulid Simtudduror.
Baca Juga: Lirik Sholawat Turi Putih, Syair Jawa Penuh Makna yang Dipopulerkan Habib Syech
