Konser Big Hit Menuai Pro Kontra, Penggemar BTS Marah karena Hal Ini

- 2 Januari 2021, 22:05 WIB
BTS
BTS / Twitter @bts_bighit
LAMONGAN TODAY – Penyelenggaraan konser online akhir tahun yang diselenggarakan agensi Big Hit “2021 New Year's Eve Live” pada 31 Desember 2020 lalu tidak lepas dari penampilan memukau para artis mulai dari BTS hingga GFRIEND.
 
Momen paling menonjol pada pertunjukan 180 menit tersebut yaitu ketika para artis Big Hit berkolaborasi menyanyikan lagu-lagu hits dari Shin Hae-chul, diantaranya “To You”. 
 
Kolaborasi tersebut sebagai penghormatan untuk bintang ikonik tahun 1990-an tersebut. 
 
 
Pertunjukan diawali dengan perkenalan penyanyi rap grup idola K-pop Bangtan Sonyeondan (BTS) Suga yang baru saja kembali dari istirahatnya usai melakukan operasi bahu.
 
“Sekarang, kita akan bertemu dengan masa lalu kita,” kata Suga, Sebagaimana dikutip Lamongan Today dari The Korea Times, Sabtu 2 Januari 2020.
 
 
Berikutnya, hologram Shin Hae-chul tampil pada layar belakang dan memimpin pertunjukan. Heeseung ENHYPEN, Baekho NU'EST, penyanyi-produser Bumzu, Yuju GFRIEND dan Taehyun TXT menunjukkan kemampuan bernyanyi mereka diiringi sekelompok pemain musik tradisional untuk meningkatkan cita rasa khas Korea pada lagu.
 
Berikutnya, giliran Ren NU'EST, Huening Kai TXT dan Jay ENHYPEN juga tampil memukau penonton dengan lagu “What Do You Really Want” (2002). Musisi klasik Korea, Jang Seo-Yoon menambahkan suaranya dalam pertunjukan, menjadikan perpaduan suara tradisional dan modern.
 
“Beberapa orang tidak begitu mengerti mengapa Big Hit Label tiba-tiba memutuskan untuk memberi penghormatan kepada Hae-chul mengingat tidak ada artisnya yang memiliki hubungan khusus dengan mendiang penyanyi,” kata Lee Gyu-tag, Profesor Antropologi Budaya di George Mason University Korea.
 
“Saya pikir Big Hit melakukannya karena memiliki konsep khusus untuk konser yang dapat menyatukan semua penyanyi,” kata Lee Gyu-tag.
 
Menurut Gyu-tag, CEO Big Hit, Bang Si-hyuk mendapatkan inspirasi tidak hanya melalui prestasi musiknya namun juga untuk upayanya pada keadilan sosial.
 
Selain kolaborasi, konser juga dimeriahkan penampilan grup ENHYPEN yang menyanyikan “Let Me In (20 CUBE),” TXT dengan lagu “Puma,” Bumzu yang membawakan lagu “Beautiful,” lalu penyanyi Lee Hyun dengan “The Best of Mine,” GFRIEND membawakan “Mago,” NU'EST dengan “Drive.”
 
 
Tim produksi menggunakan teknologi augmented reality (AR) dan pengaturan panggung yang penuh warna sehingga para penyanyi dapat memberikan suasana meriah dan sentimental untuk penonton di seluruh dunia.
 
BTS memimpin panggung melalui lagu-lagu hits mereka yaitu “Dynamite,” “Best Of Me,” “Make It Right,” “Boy With Luv,” “Life Goes On,” dan “MIC Drop.” Musisi Steve Aoki, Lauv dan Halsley hadir secara online pada pertunjukan itu.
 
 
Pada akhir konser, para artis Big Hit mengucapkan terima kasih untuk penggemar mereka, ucapan “Selamat Tahun Baru” dan mengatakan keinginan untuk bertemu langsung dengan para penggemar.
 
“Pada tahun 2020, aku banyak merenungkan tentang apa itu kebahagiaan. Aku senang saat berada di atas panggung dan dapat melihat penggemar kami. Seperti tahun sebelumnya, di tahun 2021, aku akan berusaha keras untuk memanfaatkan kesempatan untuk bertemu dengan kalian,” kata Jungkook, Personel paling muda BTS.
 
“2020 telah berlalu dan momen yang kami tunggu-tunggu akan segera datang. Tolong tetap bersama kami,” kata RM, Pemimpin BTS.
 
Tidak semua orang menyukai konser itu. Beberapa fans BTS menyatakan ketidakpuasannya kepada Big Hit. Menurut mereka, Big Hit terlalu banyak menjual nama BTS untuk menambah pasar kepada penyanyi yang lain.
 
 
Sebagai bentuk rasa tidak puas, mereka sampai mengirim sebuah truk ke tempat diselenggarakannya konser. Mereka menuliskan, “Kami adalah penggemar BTS, bukan Big Hit.”
 
“Semua grup di bawah naungan Big Hit berasal dari sublabel berbeda dan mereka tidak memiliki ikatan keluarga. Big Hit menyatukan mereka untuk keuntungannya sendiri, tetapi ini tidak boleh memaksa para penggemar untuk bersatu dan mendukung semua penyanyi,” kata mereka.
 
“Untuk label K-pop, identitas merek memainkan peran sentral karena membantu mempromosikan penyanyi rookie dengan lebih mudah dan menciptakan sinergi,” menurut Gyu-tag.
 
 
Sementara itu, ada juga yang keberatan dengan harga tiket konser. Menurut penggemar, harga 39.500 dan 59.500 won atau setara Rp517.109 hingga Rp778.936 terlalu mahal bagi sebuah konser dengan label agensi.
 
Walaupun demikian, Big Hit mengatakan akan menyelenggarakan konser serupa tiap tahun.***
 
 
 

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Korean Times


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x