Kisah Abu Nawas, Keberanian Abu Nawas Menjual Baginda Raja Untuk Dijadikan Budak

23 Agustus 2022, 20:38 WIB
Kisah 1001 malam abu nawas, menjual Raja Harun Al Rasyid sebagai Budak /

 

LAMONGAN TODAY - Kisah Abu Nawas sangat menarik untuk selalu ceritakan kembali. Abu Nawas adalah pujangga Arab dan merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik.

Penyair ulung sekaligus tokoh sufi ini mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M).

Dikutip dari Buku Kisah 1001 Malam Abu Nawas Sang Penggeli Hati menceritakan tentang Kisah Abu Nawas Yang Menjual Baginda Raja Harun Al Rasyid Sebagai Budak, berikut kisah lengkapnya

Baca Juga: Kisah Abu Nawas, Do'a Merayu Tuhan

Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Raja, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan. Raja harus mengetahuinya dengan mata kepala sendiri, bahwa masih banyak di antara rakyatnya yang hidup sengsara. Ada saja praktek jual beli budak.

Dengan tekad yang amat bulat Abu Nawas merencanakan menjuai Baginda Raja. Karena menurut Abu Nawas hanya Baginda Raja yang paling patut untuk dijual.

Bukankah selama ini Baginda Raja selalu mempermainkan dirinya dan menyengsarakan pikirannya? Maka sudah sepantasnya kalau sekarang giliran Abu Nawas mengerjai Baginda Raja.

Abu Nawas menghadap dan berkata kepada Baginda Raja Harun Al Rasyid.

"Ada sesuatu yang amat menarik yang akan hamba sampaikan hanya kepada Paduka yang mulia.”

Baca Juga: Lirik Sholawat Ahlan Wa Sahlan Binnabi, Arab, Latin, Lengkap Dengan Terjemahannya

"Apa itu wahai Abu Nawas?" tanya Baginda langsung tertarik.

"Sesuatu yang hamba yakin belum pernah terlintas di dalam benak Paduka yang mulia.” kata   Abu Nawas meyakinkan.

"Kalau begitu cepatlah ajak aku ke sana untuk menyaksikannya.” kata Baginda Raja tanpa rasa curiga sedikit pun.

"Tetapi Baginda ... " kata Abu Nawas sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.

"Tetapi apa?" tanya Baginda tidak sabar.

"Bila Baginda tidak menyamar sebagai rakyat biasa maka pasti nanti orang-orang akan banyak yang ikut menyaksikan benda ajaib itu.” kata Abu Nawas.

Karena begitu besar keingintahuan Baginda Raja, maka beliau bersedia menyamar sebagai rakyat biasa seperti yang diusulkan Abu Nawas.

Baca Juga: Twibbon HUT TVRI ke-60 Tahun 2022, Keren Untuk Update Media Sosial Lengkap Dengan Cara Download dan Linknya

Kemudian Abu Nawas dan Baginda Raja Harun Al Rasyid berangkat menuju ke sebuah hutan.

Setibanya di hutan Abu Nawas mengajak Baginda Raja mendekati sebuah pohon yang rindang dan memohon Baginda Raja menunggu di situ.

Sementara itu Abu Nawas menemui seorang badui yang pekerjaannya menjuai budak. Abu Nawas mengajak pedagang budak itu untuk melihat calon budak yang akan dijual kepadanya dari jarak yang agak jauh.

Abu Nawas beralasan bahwa sebenarnya calon budak itu adalah teman dekatnya. Dari itu Abu Nawas tidak tega menjualnya di depan mata. Setelah pedagang budak itu memperhatikan dari kejauhan ia merasa cocok.

Baca Juga: Lirik Sholawat Ya Allah Biha Ya Allah Bi Husnil Khotimah, Lengkap Dengan Teks Arab, Latin dan Terjemahannya

Abu Nawas pun membuatkan surat kuasa yang menyatakan bahwa pedagang budak sekarang mempunyai hak penuh atas diri orang yang sedang duduk di bawah pohon rindang itu. Abu Nawas pergi begitu menerima beberapa keping uang emas dari pedagang budak itu.

Baginda Raja masih menunggu Abu Nawas di situ ketika pedagang budak menghampirinya. la belum tahu mengapa Abu Nawas belum juga menampakkan batang hidungnya.

Baginda juga merasa heran mengapa ada orang lain di situ.

"Siapa engkau?" tanya Baginda Raja kepada pedagang budak.

"Aku adalah tuanmu sekarang.” kata pedagang budak itu agak kasar.

Baca Juga: Hujan Guyur dan Petir Sambar Sejumlah Wilayah di Indonesia, BMKG Minta Warga Waspada

Tentu saja pedagang budak itu tidak mengenali Baginda Raja Harun Al Rasyid dalam pakaian yang amat sederhana.

"Apa maksud perkataanmu tadi?" tanya Baginda Raja dengan wajah merah padam. "Abu Nawas telah menjual engkau kepadaku dan inilah surat kuasa yang baru dibuatnya.” kata pedagang budak dengan kasar.

"Abu Nawas menjual diriku kepadamu?" kata Baginda makin murka.

"Ya!" bentak pedagang budak.

"Tahukah engkau siapa aku ini sebenarnya?" tanya Baginda geram.

"Tidak dan itu tidak perlu.” kata pedagang budak seenaknya. Lalu ia menyeret budak barunya ke belakang rumah. Raja Harun Al Rasyid diberi parang dan diperintahkan untuk membelah kayu.

Begitu banyak tumpukan kayu di belakang rumah badui itu sehingga memandangnya saja Sultan Harun Al Rasyid sudah merasa ngeri, apalagi harus mengerjakannya.

"Ayo kerjakan!"

Baca Juga: Kisah Abu Nawas, Diusir Baginda Raja Karena Mimpi Buruk, Pulang Bergelayut di Bawah Perut Keledai,

Raja Harun Al Rasyid mencoba memegang kayu dan mencoba membelahnya, namun si badui melihat cara Raja Harun Al Rasyid memegang parang merasa aneh.

"Kau ini bagaimana, bagian parang yang tumpul kau arahkan ke kayu, sungguh bodoh sekali!"

Raja Harun Al Rasyid mencoba membalik parang hingga bagian yang tajam terarah ke kayu. la mencoba membelah namun tetap saja pekerjaannya terasa aneh dan kaku bagi si badui.

"Oh, beginikah derita orang-orang miskin mencari sesuap nasi, harus bekerja keras lebih dahulu. Wah lama-lama aku tak tahan juga.” gumam Raja Harun Al Rasyid.

Si badui menatap Raja Harun Al Rasyid dengan pandangan heran dan lama-lama menjadi marah. la merasa rugi barusan membeli budak yang bodoh.

"Hai badui! Cukup semua ini aku tak tahan.”

Baca Juga: Biodata dan Profil Yakup Hasibuan, Pengacara Muda Yang Lamar Aktris Cantik Jessica Mila

"Kurang ajar kau budakku harus patuh kepadaku!" kata badui itu sembari memukul baginda. Tentu saja raja yang tak pernah disentuh orang ini menjerit keras saat dipukul kayu.

"Hai badui! Aku adalah rajamu, Sultan Harun Al Rasyid.” kata Baginda sambil menunjukkan tanda kerajaannya.

Pedagang budak itu kaget dan mulai mengenal Baginda Raja.

la pun langsung menjatuhkan diri sembari menyembah Baginda Raja.

Baginda Raja mengampuni pedagang budak itu karena ia memang tidak tahu. Tetapi kepada Abu Nawas Baginda Raja amat murka dan gemas. Ingin rasanya beliau meremas-remas tubuh Abu Nawas seperti telur

 

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Kisah 1001 Malam Abunawas Sang Penggeli Hati

Tags

Terkini

Terpopuler