LAMONGAN TODAY - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pada Rabu diproyeksikan menguat.
Hal itu, didukung surplus neraca perdagangan dan kebijakan pelonggaran penggunaan masker.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.648 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.645 per dolar AS.
Baca Juga: Bek Persija Jakarta Ragukan Hasil Tes Fisik Bagus: Pasti Ada Kekurangan
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan, rupiah berpeluang menguat seiring Badan Pusat Statistik (BPS).
Pasalnya, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mengalami kenaikan ditopang oleh kenaikan harga batu bara.
"Secara neraca perdagangan, Indonesia juga mengalami surplus 7,56 miliar dolar AS, tertinggi sepanjang sejarah. Laporan ini memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Revandra.
Baca Juga: Saksi Mengaku Terdampak Ceramah Bahar Smith yang Diduga Hoaks: Ada Kata Provokasi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus 7,56 miliar dolar AS pada April 2022, yang sekaligus menjadi surplus RI ke-24 kali berturut-turut.