Network
LAMONGAN TODAY - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan hingga kini tidak ada rencana pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada 2021, Pemerintah akan mengandalkan program Kartu Prakerja untuk menyalurkan insentif kepada pekerja terdampak pandemi Covid-19.
"Kami tidak menggunakan skema subsidi upah, tapi program Kartu Prakerja yang di situ ada insentifnya tetap dilanjutkan," kata Menaker, Ida, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Rabu 3 Februari 2021.
Menaker menegaskan bahww alokasi yang diberikan melalui Kartu Prakerja cukup besar, yaitu sebesar Rp20 triliun dan sampai saat ini tidak ada anggaran yang diperuntukkan untuk BSU pada APBN 2021.
"Subsidi upah di APBD 2021 sampai sekarang memang tidak dialokasikan, karena kita konsentrasi pada program Kartu Prakerja," tambah Ida.
Dia menegaskan bahwa pada Kartu Prakerja sudah terdapat komponen insentif, selain dana untuk menambah kompetensi untuk yang lolos sebagai peserta.
Kartu Prakerja merupakan program pemerintah untuk pelatihan dan pengembangan keahlian masyarakat. Tetapi, selama pandemi Covid-19 pemerintah mengubah supaya ada komponen bantuan insentif untuk pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau angkatan kerja baru.
Baca Juga: Pastikan BST Anda Cair! PT Pos: 96 Persen Bantuan Sosial Tunai telah Tersalurkan
Jumlah bantuan yang diterima yaitu Rp3,55 juta, dengan rincian Rp600 ribu sebagai biaya pelatihan setiap bulan selama empat bulan atau sejumlah Rp2,4 juta dan Rp1 juta untuk insentif biaya pelatihan, serta Rp150 ribu untuk biaya survei.
